Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PIKOM IMM FISIP) Unismuh Makassar melakukan penyaluran bantuan kepada masyarakat Kabupaten Majene dan Mamuju
Indonesia pada awal tahun ini dilanda bencana dan musibah yang begitu menguras kesabaran sebagai bentuk ujian. Seperti diketahui pada yang minggu yang lalu terjadi gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Sulawesi Barat yang mengakibatkan dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga.
Mulai dari nyawa warga yang melayang hingga bangunan yang roboh menjadi akibat dari gempa yang melanda dua kabupaten di Sulbar ini, yaitu Kabupaten Majene dan Mamuju.
Kondisi ini mengetuk hati banyak kelompok atau organisasi dari berbagai daerah untuk bergerak dan memberikan bantuan demi meringankan beban para warga. Seperti yang dilakukan oleh para 'relawan' IMM FISIP di Majene dan Mamuju.
"Hari ini (Senin 08/02/21), teman-teman Pimpinan Komisariat menyalurkan bantuan ke desa Ulidang dan Ulumanda Kabupaten Majene serta di beberapa tempat di Kabupaten Mamuju," tutur Muh. Nur Fikran, pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FISIP Unismuh Makassar.
Fikran mengatakan, sebelum penyaluran bantuan, teman-teman Pimpinan Komisariat melakukan analisis informasi tentang desa atau tempat yang membutuhkan uluran bantuan di Kabupaten Majene dan Mamuju.
"Kami menyadari bantuan ini perlu dilakukan secara tepat karena sekiranya ada ribuan orang yang terdampak gempa bumi, dan kami perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keperluan dari warga sehingga uluran tangan dari kami dapat membantu warga untuk bangkit dan berdiri tegak seperti biasanya."
Bantuan yang disalurkan berupa bahan pokok, air minum, kebutuhan bayi, tikar, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya. Bantuan tersebut datang dari Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Unismuh Makassar (PIKOM IMM FISIP Unismuh Makassar).
“Musibah gempa bumi yang terjadi di Sulbar adalah sebuah 'ujian'. Ujian untuk orang yang dilanda musibah gempa dan ujian untuk orang-orang yang merasa masih memiliki rasa kemanusiaan,” ujar Riska Febrianti, Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat IMM FISIP.**