Jumat, 26 Juli 2024

Perjuangan Melawan Stunting di Indonesia

“Senjata Tajam di Ujung Tombak”. Bukan tanpa alasan dengan kalimat itu, perjuangan melawan stunting di Indonesia adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar yang dihadapi negara ini. Stunting, yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan yang terhambat pada anak-anak merupakan indikasi malnutrisi kronis dan memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas individu. Harapan demi harapan dipersembahkan kepada para pemimpin dalam upaya pencegahan stunting yang dilanda pada masyarakat dunia.


Penyebab stunting multifaktorial, meliputi pola makan yang tidak seimbang, akses terbatas terhadap gizi yang baik, sanitasi yang buruk, serta akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang memadai. Masalah ini juga terkait erat dengan kesenjangan sosial-ekonomi, di mana anak-anak dari keluarga miskin atau di daerah pedesaan rentan mengalami stunting lebih sering.


Untuk mengatasi stunting, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga internasional. Upaya-upaya tersebut termasuk program pencegahan stunting melalui pendidikan gizi bagi ibu hamil dan balita, perbaikan akses terhadap pangan bergizi, peningkatan sanitasi dan kebersihan, serta penguatan sistem kesehatan primer untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur.


Namun, upaya ini memerlukan kolaborasi yang melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal. Kesadaran akan pentingnya periode "1000 Hari Pertama Kehidupan" harus ditingkatkan, karena masa ini merupakan fase kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Selain itu, memperkuat infrastruktur layanan kesehatan di daerah terpencil sangat penting untuk memastikan semua anak mendapatkan akses yang diperlukan. 


Kolaborasi antar sektor, seperti pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan gizi dalam kurikulum dan sektor pertanian yang memastikan ketersediaan pangan bergizi, juga sangat diperlukan. Dengan komitmen berkelanjutan dan strategi yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengatasi tantangan stunting, menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif, serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi negara. Keberhasilan dalam melawan stunting akan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan nasional jangka panjang.


Pentingnya penanggulangan stunting tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan generasi masa depan, tetapi juga untuk memastikan potensi mereka dalam mencapai perkembangan penuh sebagai anggota masyarakat yang produktif dan berdaya saing. Oleh karena itu, kerjasama lintas sektor dan komitmen yang kuat dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengakhiri stunting di Indonesia secara bertahap dan berkelanjutan.

By : Regina Meilani 

Alumni SKB XI PIKOM IMM FISIP UNISMUH MAKASSAR

Kader IMM FISIP UNISMUH MAKASSAR Periode 2023/2024

Hak Asasi Perempuan

Denting ala genting, sering kali kita mendengar kasus-kasus yang tidak asing lagi hinggap di telinga terkhususnya mengenai perempuan, mulai dari pendidikan, kekerasan, pelecehan, bahkan sampai ketidakadilan terhadap perempuan. Meskipun sudah ada banyak kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan masih banyak terjadi di berbagai belahan dunia.


Dalam dunia pendidikan, akses perempuan terhadap pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang dan memberikan mereka kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka. Namun, di banyak negara, perempuan masih menghadapi hambatan besar dalam mengakses pendidikan. Hambatan ini bisa berupa kemiskinan, norma budaya, atau bahkan kebijakan pemerintah yang diskriminatif. Padahal, apabila perempuan diberi akses pendidikan yang memadai, mereka cenderung mampu mengambil keputusan-keputusan yang bijak.


Selain itu, salah satu hak asasi perempuan adalah tindak kekerasan pada perempuan. Walaupun sudah ditegaskan bawah perempuan harus dilindungi dari kekerasan dan dijunjung tinggi serta dihormati oleh setiap negara dan masyarakat, namun kenyataanya menunjukkan bahwa satu dari banyaknya perempuan di dunia masih sering menjadi korban diskriminasi. Maka dari itu pentingnya seorang perempuan tidak hanya menjadi cerdas tetapi juga menjadi seorang perempuan yang tegas.


Perempuan memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan berkualitas dan pekerjaan yang layak. Sayangnya, banyak di antara mereka masih kerap menjadi korban diskriminasi dan kekerasan baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk menuntut hak-hak dasarnya serta berani memperjuangkan kesetaraan gender. Selain daripada itu perempuan juga memiliki hak keterlibatan dalam dunia politik, untuk saat ini perempuan memiliki kuota 30% sebagai keterwakilan perempuan di dalam dunia parlemen.


Hak asasi manusia memastikan setiap individu, tanpa memandang gender, mendapatkan perlakuan yang adil dan terhormat. Namun masih banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan untuk mewujudkan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua dituntut untuk turut berpartisipasi mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil melalui upaya-upaya pendidikan, advokasi, serta kebijakan-kebijakan inklusif.

By : Rina 

Alumni SKB XI FISIP UNISMUH MAKASSAR

Kader IMM FISIP UNISMUH MAKASSAR Periode 2023/2024

Senin, 22 Juli 2024

Pilkada 2024; Ujian Integritas Demokrasi Lokal dan Tantangan Masa Depan

 


Pilkada 2024 merupakan ajang yang sangat penting dalam demokrasi lokal Indonesia, karena tidak hanya sekadar pemilihan kepala daerah, tetapi juga menjadi barometer perkembangan politik nasional. Di satu sisi, Pilkada memberikan ruang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin daerah yang dianggap mampu membawa perubahan di tingkat lokal. Di sisi lain, Pilkada juga mencerminkan dinamika politik nasional, di mana hasilnya dapat memengaruhi peta kekuatan politik menjelang Pemilu 2024.

Namun, Pilkada 2024 dihadapkan pada berbagai tantangan. Politik uang menjadi salah satu ancaman terbesar bagi proses demokrasi yang sehat. Praktek ini masih sering ditemukan di berbagai daerah dan menodai integritas pemilihan. Hal ini berpotensi mengarahkan masyarakat untuk memilih bukan berdasarkan visi dan program kandidat, melainkan karena insentif materi sesaat. Jika dibiarkan, politik uang akan merusak fondasi demokrasi dan menurunkan kualitas kepemimpinan daerah.

Selain itu, polarisasi masyarakat juga menjadi tantangan yang patut diwaspadai. Dalam beberapa Pilkada sebelumnya, kita melihat bagaimana persaingan politik dapat memecah belah masyarakat berdasarkan identitas, seperti agama atau suku. Polarisasi semacam ini tidak hanya menghambat pembangunan sosial, tetapi juga berpotensi memperkeruh proses rekonsiliasi pasca pemilihan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para calon kepala daerah untuk mengedepankan kampanye yang bersifat inklusif dan mempersatukan.

Tantangan lain yang kerap muncul dalam Pilkada adalah rendahnya partisipasi politik di beberapa daerah. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakpercayaan masyarakat terhadap calon yang maju atau kurangnya akses informasi terkait visi dan program yang diusung. Kampanye yang terlalu elitis dan tidak melibatkan masyarakat secara langsung seringkali menjadi alasan minimnya partisipasi pemilih. Peran media dan lembaga swadaya masyarakat sangat krusial dalam memberikan pendidikan politik yang baik agar masyarakat dapat lebih memahami pentingnya partisipasi mereka.

Lebih jauh lagi, Pilkada 2024 juga menjadi ujian bagi penyelenggara pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kesiapan KPU dalam mengatur seluruh tahapan pemilihan serta ketegasan Bawaslu dalam mengawasi dan menindak pelanggaran akan sangat menentukan kualitas Pilkada. Proses yang transparan, adil, dan akuntabel harus menjadi prioritas untuk menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi.

Pilkada ini juga bisa menjadi arena uji coba bagi partai-partai politik untuk melihat seberapa kuat dukungan yang mereka miliki di tingkat lokal sebelum menghadapi Pemilu 2024. Dalam hal ini, strategi yang digunakan dalam Pilkada dapat memengaruhi perolehan suara di pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Oleh karena itu, partai-partai harus mempersiapkan kandidat yang benar-benar memiliki kompetensi dan integritas untuk memenangkan hati rakyat.

Secara keseluruhan, Pilkada 2024 bukan hanya tentang memilih kepala daerah, tetapi juga merupakan ujian besar bagi kualitas demokrasi lokal dan nasional. Jika dijalankan dengan baik, Pilkada ini dapat memperkuat fondasi demokrasi Indonesia dan mempersiapkan masyarakat untuk Pemilu yang lebih besar di tahun berikutnya.

By : Muh. Naswar

(Koordinator Divisi Tanggap Sekret SKB XI PIKOM IMM FISIP UNISMUH MAKASSAR)

Perempuan dalam Budaya Patriarki dan Pengaruh Betty Friedan serta Feminisme Gelombang Kedua

Budaya patriarki adalah suatu struktur sosial yang memberikan kekuasaan utama untuk laki-laki dan menetapkan perempuan dalam posisi subordin...