Denting ala genting, sering kali kita mendengar kasus-kasus yang tidak asing lagi hinggap di telinga terkhususnya mengenai perempuan, mulai dari pendidikan, kekerasan, pelecehan, bahkan sampai ketidakadilan terhadap perempuan. Meskipun sudah ada banyak kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan masih banyak terjadi di berbagai belahan dunia.
Dalam dunia pendidikan, akses perempuan terhadap pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang dan memberikan mereka kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka. Namun, di banyak negara, perempuan masih menghadapi hambatan besar dalam mengakses pendidikan. Hambatan ini bisa berupa kemiskinan, norma budaya, atau bahkan kebijakan pemerintah yang diskriminatif. Padahal, apabila perempuan diberi akses pendidikan yang memadai, mereka cenderung mampu mengambil keputusan-keputusan yang bijak.
Selain itu, salah satu hak asasi perempuan adalah tindak kekerasan pada perempuan. Walaupun sudah ditegaskan bawah perempuan harus dilindungi dari kekerasan dan dijunjung tinggi serta dihormati oleh setiap negara dan masyarakat, namun kenyataanya menunjukkan bahwa satu dari banyaknya perempuan di dunia masih sering menjadi korban diskriminasi. Maka dari itu pentingnya seorang perempuan tidak hanya menjadi cerdas tetapi juga menjadi seorang perempuan yang tegas.
Perempuan memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan berkualitas dan pekerjaan yang layak. Sayangnya, banyak di antara mereka masih kerap menjadi korban diskriminasi dan kekerasan baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk menuntut hak-hak dasarnya serta berani memperjuangkan kesetaraan gender. Selain daripada itu perempuan juga memiliki hak keterlibatan dalam dunia politik, untuk saat ini perempuan memiliki kuota 30% sebagai keterwakilan perempuan di dalam dunia parlemen.
Hak asasi manusia memastikan setiap individu, tanpa memandang gender, mendapatkan perlakuan yang adil dan terhormat. Namun masih banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan untuk mewujudkan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua dituntut untuk turut berpartisipasi mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil melalui upaya-upaya pendidikan, advokasi, serta kebijakan-kebijakan inklusif.
By : Rina
Alumni SKB XI FISIP UNISMUH MAKASSAR
Kader IMM FISIP UNISMUH MAKASSAR Periode 2023/2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar