Sabtu, 01 Februari 2025

PC IMM MAKTIM Melakukan Kunjungan Budaya di Museum Kota Makassar dan Museum La Galigo

 



​Museum Kota Makassar adalah adalah salah satu museum yang dimiliki Kota Makassar.Museum Kota Makassar berisi ini menempati gedung balai kota lama yang terletak di tengah kota Makassar.Gedung yang dipakai merupakan gedung yang bersejarah yaitu bangunan yang telah lama berdiri pada masa penjajahan belanda pada tahun 1916 dan juga bekas kantor walikota Makassar.

Pada tanggal 1 February 2025 Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah kedatangan tamu dari Pimpinan Cabang dari berbagai daerah sehingga melakukan Kujungan budaya ke Museum Kota Makassar di jalan Balaikota  No 11 untuk mengenalkan Budaya dan Nilai-nilai yang dimiliki Kota Makassar.Ketika masuk museum peserta disuguhi penglihatan miniature benteng sumbo opu beserta batu bata yang cukup besar yang digunakan dalam membangun benteng sumbo opu. Kunjungan budaya ini. Selain miniatur Benteng Sumbo Opu kita juga diperlihatkan “PATUNG POTRET RATU WILHELMINA”, “untuk apa senin(2014)” . Pernyataan itu tercermin pada sebuah koleksi masterpiece Museum Kota Makassar berupa patung kepala yang menggambarkan tokoh ,pemimpin dimasa lalunya yaitu Ratu  Wilhelmina atau bisa dseibut Queen off Nedherland.

Pada intinya di Museum Kota Makassar terdapat berbagai hal yang memiliki nilai sejarah dan budaya salah satunya tadi Patung Potret Ratu Wilhemina, Kemudian koleksi kris dari berbagai daerah Luwu,Bone, dll. Para Tamu Pimpinan Cabang ini mendapatkan  berbagai hal “kesan saya menarik karena ternyata menyimpan banyak sejarah yang disimpan di museum ini”ucap Siti Asisyah dari POLMAN salah satu tamu Pimpinan Cabang.

Kemudian setelah memasuki Museum Kota Makassar Pimpinan Cabang Museum La Galigo, yang terletak di kota makassar, Sulawesi selatan, indonesia. Museum ini awalnya dikenal sebagai celebes museum, yang didirikan pada tahun 1938 oleh pemerintah hindia belanda. Museum ini berada di dalam kompleks fort Rotterdam dan dikenal sebagai pusat pelestarian budaya serta sejarah daerah yang berada didaerah itu. Pada tahun 1970, museum ini resmi berganti nama menjadi museum la galigo, nama ini diambil dari naskah sastra klasik bugis yang sangat dihormati. Namaini mencerinkan warisan budaya masyarakat Sulawesi selatan

Museum ini memiliki sekitar 4.999 koleksi yang mencakup, objek prasejarah, etnografi, sejarah dan numismatik. Di museum ini menyadiakan ruang pameran tetap dan ruang pembinaan dengan luas sekitar 2.211 m2. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung kegiatan edukasi dan pelestarian budaya.”setelah mengunjungi Museum ini banyak hal yang saya dapatkan mengenai nilai-nilai budaya yang ada di Kota Makassar” Ucap Muh Saiful dari Enrekang.

Kami harap dengan adanya Kunjungan budaya ini kami harap budaya-budaya dan nilai –nilai budaya yang ada di Kota Makassar dapat menyebar luas dan dapat diketahu semua orang.

Dari Layar ke Kehidupan Nyata : Efek Catcalling Digital pada Kesehatan Mental Perempuan”

 FATIMAH AZZAHRA (Direktur SKI Jilid IX)   Di era digital saat ini, Interaksi sosial telah bergeser ke platform-platform online. Namun, bers...