Marina Abramović, dikenal sebagai seniman performans asal Serbia, dikenal sebagai pelopor seni tubuh (body art). Dalam karyanya yang terkenal seperti "Rhythm 0" (1974), Abramović mengeksplorasi batas tubuh dan kehendakperempuan di hadapan publik. Dalam pertunjukantersebut, ia berdiri pasif selama enam jam dengan 72 objek di atas meja yang bisa digunakan penontonuntuk berinteraksi dengannya—baik secara lembutmaupun menyakitkan. Karya ini menguji dinamikakuasa, agresi, dan kerentanan tubuh perempuan. Abramović menampilkan tubuhnya sebagai medankonflik antara budaya, politik, dan eksistensi pribadi. Ia membuka diskursus tentang bagaimana perempuandipandang dan diperlakukan, serta bagaimana merekabisa mengambil kembali kuasa atas tubuh dan narasinya melalui seni. Karyanya telah menjaditonggak penting dalam pemahaman seni seb agai alattransformasi sosial dan spiritual.
PIKOM IMM FISIP UNISMUH
Minggu, 13 Juli 2025
Masuk pada Perubahan di Era Modern dan Kontemporer
Perubahan sosial dan politik yang terjadi sejak abad ke-19 membuka lebih banyak ruangbagi perempuan untuk tampil sebagai senimanprofesional. Revolusi industri, modernisasi, dan gerakan feminisme memberikan perempuan aksesyang lebih besar terhadap pendidikan dan ruangpublik, termasuk dunia seni. Perempuan mulai aktifdalam dunia sastra, musik klasik, seni lukis, hinggafilm dan fotografi. Salah satu contoh penting dariIndonesia adalah Raden Ayu Lasminingrat (1854-1921), seorang pelopor pendidikan perempuan dan penulis sastra Sunda. Ia menggunakan karya sastra sebagai sarana untuk menyuarakan pentingnyapendidikan dan peran perempuan dalam masyarakat. Di bidang seni lukis, tokoh seperti Kartika Affandi, putri dari maestro Affandi, juga menunjukkaneksistensinya sebagai pelukis ekspresionis yang beranimengangkat tema-tema perempuan dan tubuh dalamkarya-karyanya.
Secara global, tokoh seperti Frida Kahlo dariMeksiko menggunakan seni lukis sebagai medium ekspresi pengalaman personal dan identitaskebangsaan. Karyanya merefleksikan pergulatan hidupsebagai perempuan, penderita penyakit, dan individudalam dinamika politik. Lukisannya penuh dengansimbolisme yang menggambarkan rasa sakit, harapan, serta perlawanan terhadap norma patriarki.
Terdapat Studi Kasus mengenai Marina Abramović – dalam karyanya Seni Tubuh sebagaiMedium Ekspresi dan Kritik,
Marina Abramović, dikenal sebagai seniman performans asal Serbia, dikenal sebagai pelopor seni tubuh (body art). Da...
-
NUR ILHAM (Jendral SKB XI) Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% adalah sebuah tamparan keras bagi rakyat kecil dan menunjukk...
-
NUR ILHAM ( Jendral SKB XI) Pemerintah sering berbicara tentang pembangunan, namun realitasnya? Itu hanya ucapan kosong yang menipu masyar...
-
Lagi-lagi, Mahkamah Konstitusi (MK) membikin heboh dengan keputusan yang tampaknya lebih mirip langkah politik daripada bentuk keadilan kons...