Di era digital saat ini, Interaksi sosial telah bergeser ke platform-platform online. Namun, bersamaan dengan kemudahan berkomunikasi, muncul pula berbagai bentuk pelecehan,salah satunya yaitu catcalling yang kini merambah dunia maya. _Catcalling_ , yang umumnya diartikan sebagai ungkapan seksual yang tidak diinginkan, kini tidak hanya terjadi dijalanan, tetapi juga melalui pesan-pesan di media sosial,aplikasi _chattingan_ dan forum online. Fenomena ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental perempuan.
Salah satu efek paling mencolok dari _catcalling_ digital adalah peningkatan kecemasan. Ketika perempuan menerima pesan-pesan yang bersifat seksual atau merendahkan dari orang yang tidak dikenal, mereka sering kali merasa terancam dan tidak aman. Rasa cemas ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, membuat mereka merasa terus-menerus diawasi atau dihakimi. Dalam banyak kasus, perempuan mungkin mulai menghindari interaksi online atau merasa takut untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas di media sosial.
Selain itu, _catcalling_ digital juga dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Pesan-pesan yang merendahkan sering kali mengandung komentar tentang penampilan fisik, yang dapat memicu perbandingan sosial. Perempuan yang menerima _catcalling_ mungkin merasa bahwa nilai diri mereka tergantung pada penampilan fisik semata, yang dapat memperburuk citra tubuh mereka. Ketika perempuan merasa bahwa mereka hanya dilihat dari sudut pandang seksual, hal ini dapat mengganggu kepercayaan diri dan menyebabkan masalah psikologis yang lebih serius, seperti depresi.
Lebih jauh lagi, efek jangka panjang dari catcalling digital dapat terlihat dalam hubungan interpersonal. Ketika seorang perempuan mengalami pelecehan secara berulang kali, hal ini dapat memengaruhi cara dia berinteraksi dengan orang lain. Mereka mungkin menjadi lebih tertutup atau skeptis terhadap niat baik orang lain, bahkan terhadap teman atau keluarga. Ketidakpercayaan ini dapat merusak hubungan yang seharusnya sehat dan mendukung, menciptakan isolasi sosial yang lebih dalam.
Penting untuk dicatat bahwa catcalling digital tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga menciptakan budaya yang merugikan di masyarakat. Ketika tindakan pelecehan dianggap remeh atau bahkan lucu, hal ini mengirimkan pesan bahwa perilaku tersebut dapat diterima. Masyarakat perlu menyadari bahwa _catcalling_ adalah bentuk kekerasan yang harus ditanggapi dengan serius. Pendidikan tentang batasan dan penghormatan terhadap orang lain harus menjadi bagian dari kurikulum sekolah dan kampanye kesadaran publik.
Untuk mengatasi efek _catcalling_ digital pada kesehatan mental perempuan, dukungan sosial sangat penting. Perempuan yang mengalami pelecehan perlu memiliki ruang untuk berbagi pengalaman mereka dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Komunitas online yang positif juga dapat membantu memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian. Selain itu, platform digital harus mengambil tanggung jawab untuk menciptakan
lingkungan yang aman dengan menerapkan kebijakan tegas terhadap pelecehan.
_Catcalling_ digital memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental perempuan. Dari peningkatan kecemasan hingga penurunan kepercayaan diri, efeknya jauh lebih dalam daripada sekadar kata-kata yang diucapkan. Penting bagi masyarakat untuk bersatu melawan fenomena ini dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang untuk berinteraksi tanpa rasa takut akan pelecehan. Hanya dengan cara ini kita dapat membangun dunia digital yang lebih sehat dan inklusif bagi perempuan.