Sabtu, 28 November 2020

Goresan Pena Sekolah IMMawati jilid V

Oleh: Elma Tahera Husnun (Departemen bidang organisasi)

Ada begitu banyak pembelajaran baru yang saya dapatkan dari Sekolah IMMawati jilid V ini, salah satunya yaitu mengenai keseteraan Gender antar perempuan dan laki-laki. Yang membedakan kita hanyalah dari segi taqwa kita kepada Allah SWT.

Pada Q.S Al-Ahzab ayat 35 yang artinya : “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya,laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan kepada mereka ampunan dan pahala yang besar” yang memiliki penjelasan makna bahwa laki-laki dan perempuan itu berdampingan dan hanya taqwanya kepada Allah SWT yang menjadikan perbedaan, akan tetapi Allah SWT telah menyediakan kepada mereka ampunan jika mereka melakukan kesalahan dan akan memberikan pahala yang besar kepada mereka jika mereka mengerjakan perbuatan yang baik. 

Sejatinya perempuan merupakan sosok yang paling istimewa, Peringatan Hari Perempuan Internasional manjadi bukti bahwa kaum hawa bukanlah makhluk yang lemah. Perempuan memiliki segala kelebihan yang menjadikannya sebagai sosok yang istimewa, Perempuan bisa melakukan apa saja. Kita (perempuan) dilahirkan dengan gen multitasking yang berarti, kita bisa melakukan apa saja yaitu termasuk menjadi seorang pemimpin. Hanya saja satu yang tidak bisa di pimpin oleh perempuan yaitu rumah tangga. Satu keistimewaan terbesar seorang perempuan yang tak bisa dielakkan kaum laki-laki yaitu menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui.

Akan tetapi masih banyak saja kasus yang terjadi di luar sana yang mempermasalahkan keberadaan sosok perempuan. Banyak perempuan yang masih harus menyuarakan hak mereka di luar sana karena masih adanya sistem patriarki yang terjadi. Mereka yang menyuarakan haknya adalah perempuan yang tidak tinggal diam dan menerima begitu saja ketidakadilan pada kaum perempuan. Dan mereka yang bersuara adalah mereka yang menginginkan keadilan itu terjadi sebagaimana seharusnya. 

Hanya satu pesan yang ingin saya sampaikan yaitu "Jangan takut untuk menyuarakan hak kita sebagai seorang perempuan, karena jika bukan kita yang menyuarakannya maka bagaimana orang-orang di luar sana akan tau tentang apa yang ingin kita sampaikan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan dalam Budaya Patriarki dan Pengaruh Betty Friedan serta Feminisme Gelombang Kedua

Budaya patriarki adalah suatu struktur sosial yang memberikan kekuasaan utama untuk laki-laki dan menetapkan perempuan dalam posisi subordin...