Rabu, 31 Mei 2023

Implementasi Nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Penerus Bangsa

Memperingati Hari Lahir Pancasila kini generasi muda hari ini tentunya semakin bijaksana dalam menjalankan nilai dan juga kaidah-kaidah Pancasila. Sebagai bentuk rasa cinta dan sebagai landasan ideologi bangsa Indonesia tentunya Pancasila harus betul-betul menjadi pegangan bagi generasi muda penerus bangsa.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan landasan yang paling pertama tercantum pada teks pancasila tentunya tidak hanya menjadi sebuah tekstualitas belaka. Namun juga harus dibarengi dengan Kontekstualitas dari masyarakat indonesia terkhususnya para generasi muda.


Budaya saling memahami dan menghargai antarumat beragama tentunya harus di implementasikan oleh generasi muda hari ini, perbedaan agama menjadi sebuah bentuk kekuatan bagi kita semua dan menjadi sebuah pendorong untuk belajar saling menciptakan kerukuranan di setiap aspek peribadatan kita masing-masing.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ini menjadi salah satu bentuk kepekaan kita sebagai manusia yang kemudian memberikan rasa hormat kepada yang lebih tua di banding dengan diri kita dan juga memberikan contoh menghargai kepada yang lebih muda dalam mengeluarkan aspirasi serta dalam bersikap sebagai bentuk nilai moralitas kita sebagai manusia yang memiliki akan, pikiran dan mempergunakannya sebaik-baiknya. 


3. Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia, merupakan salah satu bentuk kekuatan bagi bangsa Indonesia guna melanjutkan perjuangan serta mempertahankan rasa solidaritas, terutamanya bagi generasi muda yang mampu menurunkan egoismenya untuk memupuk rasa persatuan dan persaudaraan guna mewujudkan generasi muda yang lebih inovatif dan menjadikan bangsa Indonesia lebih maju kedepannya.


4. Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Sila ke 4 ini menunjukkan bagaimana sesosok pemimpin yang kemudian memberikan pemikiran dan gagasannya dalam membangun Indonesia lebih produktif kedepannya, terutama bagi generasi muda hari ini yang memiliki jiwa integritas yang tinggi dan mempunyai gagasan-gagasan yang membangun serta mengimplementasikannya dalam bentuk mempertahankan idealismenya sebagai sosok pemimpin yang menjadi contoh serta figur yang sangat amat disegani oleh masyarakat. Tentunya memperbaiki sistem dan figur serta memberikan peluang bagi generasi muda untuk memberikan inovasinya bagi bangsa dan negara ini.


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

The last Pancasila ini yang merupakan bagian yang sangat amat sulit, sebab hari ini, diera industrialisasi ini Indonesia semakin tidak lagi kondusif terhadap pemerataan sosial, mulai dari perekonomian sampai pada bagaimana tingkat produktifitas itu terbangun dengan baik. Para Hierarki kita hari ini yang memduduki kursi empuk yang kiranya menjadi hiasan tersendiri bagi tubuh mereka menjadi sebuah keterkungkungan untuk melihat secara lebih mendalam bagaimana tingkat kemiskinan yang semakin tinggi, taraf pendidikan yang kurang baik serta bagaimana biaya hidup yang tidak lagi stabil. asupan-asupan sembako, dan bantuan-bantuan lainnya hanya menjadi penutup mulut agar tidak lagi ingin di protes serta di kritik oleh masyarakatnya sendiri. Meningkatkan popularitas melalui pembangunan infrastruktur yang sebenarnya tidak memberikan dampak baik bagi masyarakat kecil, justru hanya memberikan kesengsaraan yang lebih hancur. Katanya Franky Sahilatua "Sepinya waktu kala sendiri, sambil bernyanyi meraih mimpi. Menatap langit, langit tak perduli sebab esok pagi kembali".

Lirik ini seolah memberikan isyarat bahwa penjajahan hari ini hanya disederhanakan dengan kemapanan dan ketenangan dalam ruang lingkup sosial, namun sebenarnya kita masih di jajah dengan kesengsaraan yang tiada habisnya terkhusus dalam aspek pendidikan.


dan pesan penulis bagi perguruan tinggi dan Kementerian pendidikan "Jangan pernah hadirkan kurikulum yang membuat para generasi apatis terhadap lingkungan sosialnya dan semakin terkungkung oleh teknologi yang hanya menjadikan mereka sebagai alat pekerja dalam dunia industrialisasi hari ini. Semakin berkembang ilmu pengetahuan harusnya semakin bijaksana manusianya, bukan malah menjadi bentuk penghakiman terhadap manusia lain".



Penulis : Nasra

Departemen Bidang Media dan Komunikasi Pikom IMM Fisip Periode 2022/2023

Devisi Aksi SKB IX



Rabu, 17 Mei 2023

Pembantaian Menuju Pemilu 2024 ?

Membahas tentang Pemilu 2024 memang sangatlah menarik untuk dibincangkan baik dari kalangan elit sampai kalangan menjerit. Ajang Pemilu 2024 semakin seksi untuk dijadikan sebagai topik dalam diskusi di meja warung kopi. Karena semakin dalam perdiskusian, maka semakin terbongkar kemunafikan. 

Berita terbaru yang sedang hangat diperbincangkan terkait ditangkapnya salah satu petinggi partai Nasdem yang menjabat sebagai salah satu bagian dari Pemerintah dibawah kepemimpian Presiden Jokowi. Yaa, kali ini yang menjadi tersangka adalah Menkominfo atau bapak Johny Plate yang dijerat karena kasus BTS 4G.

Penangkapan tersebut merupakan suatu prestasi bagi institusi pemerintah karena bisa memberantas mafia korupsi dalam pemerintah. Namun, hal tersebut dianggap sebagai hal yang politis, mengingat ada momentum di Tahun 2024 yang harus diraih. 

Seharusnya Institusi makin giat untuk membongkar semua praktek-praktek korupsi yang ada didalam Negara. Supaya tidak terkesan adanya praktek pesanan COD dalam menangani salah satu kasus saja. Penegak hukum harus berani mengungkap seluruh praktek korupsi. 

Dalam politik, tidak ada kawan atau lawan abadi, maka perasaan harus diredam sedikit ketika bermain politik. Tahu kapan waktunya membangun aliansi dan kapan ber-konfrontasi. Bisa saja kubu yang nampaknya sudah seperti musuh abadi justru bekerja sama pada momen tertentu guna kepentingan atau keuntungan masing-masing pihak. Kira-kira seperti itulah sedikit narasi yang cocok dalam kasus kali ini.

Maka dari itu alangkah baiknya penegak hukum harus membersihkan oknum-oknum yang berada dalam lingkaran pemerintah yang terindikasi melakukan tipikor tanpa harus melihat pangkat serta warna dan logo partainya.

Jelas, opini yang tergiring dimasyarakat dan pengamatan penulis menganggap hal in adalah sesuatu yang sangat politis untuk menjatuhkan elektabilitas dari suatu partai menuju pemilu 2024. Sekalipun petinggi parta tersebut mengatakan ini tidak ada pengaruhnya terhadap pemilu tapi hal itu tidak bisa diredam ditengah masyarakat.

Singkatnya, mari kita menunggu pembantaian apa selanjutnya untuk menjatuhkan lawan dan memenangkan pertandingan sebelum bertarung.

Jadi, mari kita tunggu ronde pembantaian selanjutnya, apakah penegak hukum mampu memberantas seluruh oknum yang berafiliasi dalam pemerintahan, atau hanya bisa memberantas beberapa oknum pejabat yang bisa dijadikan sasaran empuk untuk menjatuhkan kubu lawan.


Penulis : Kakanda Rusliadi, S.Sos





Selasa, 02 Mei 2023

JOURNALISM WITHOUT FEAR

Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei merupakan momen penting bagi seluruh wartawan dan penggiat jurnalisme di seluruh dunia. Namun, pada Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun 2023 ini, saya merasa bahwa ada banyak tantangan yang masih harus dihadapi oleh media dan jurnalis dalam mempertahankan kebebasan pers.


Salah satu tantangan utama yang masih dihadapi oleh media dan jurnalis adalah persekusi dan kekerasan yang terus menerus terjadi. Banyak wartawan di seluruh dunia mengalami intimidasi, penangkapan, dan bahkan pembunuhan dalam upaya mereka untuk melaporkan fakta dan kebenaran. Hal ini tidak hanya merugikan wartawan secara pribadi, tetapi juga merugikan masyarakat yang memerlukan informasi yang dapat diandalkan dan berimbang.


Selain itu, kebebasan pers juga terus diuji oleh kebijakan dan tindakan pemerintah yang bertujuan untuk membatasi kebebasan pers. Di beberapa negara, pemerintah menggunakan undang-undang yang ambigu atau alasan keamanan nasional untuk membatasi kebebasan pers dan menghalangi akses informasi. Hal ini tidak hanya menghambat kemampuan wartawan untuk melaporkan fakta dan kebenaran, tetapi juga membatasi hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat.


Di era digital saat ini, tantangan terbesar yang dihadapi oleh kebebasan pers adalah penyebaran hoaks dan disinformasi. Informasi yang tidak akurat dan tidak terverifikasi dapat menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial dan platform online lainnya. Hal ini menyebabkan masyarakat semakin sulit membedakan antara fakta dan opini, dan memungkinkan penyebaran propaganda dan narasi yang merugikan.


Oleh karena itu, pada Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun 2023 ini, saya berharap bahwa seluruh wartawan dan penggiat jurnalisme dapat terus berjuang untuk mempertahankan kebebasan pers. Mereka harus terus berjuang untuk melaporkan fakta dan kebenaran dengan independen dan obyektif, tanpa takut akan intimidasi atau represi.


Pemerintah dan masyarakat juga harus mendukung kebebasan pers dengan memberikan perlindungan dan dukungan kepada wartawan dan media independen. Pemerintah harus memastikan bahwa undang-undang dan kebijakan yang berhubungan dengan kebebasan pers tidak melanggar hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat. Selain itu, masyarakat juga harus memperkuat kesadaran akan pentingnya kebebasan pers dan menjadi konsumen informasi yang kritis dan cerdas.


Di era digital saat ini, media dan jurnalis juga harus terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika informasi yang semakin cepat. Mereka harus memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat, terverifikasi, dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Selain itu, mereka juga harus terus mengembangkan keterampilan dan kompetensi dalam penggunaan teknologi dan platform online untuk memperkuat pengaruh dan jangkauan media.


Namun, pada saat yang sama, kebebasan pers juga harus diimbangi dengan tanggung jawab. Media dan jurnalis harus memperhatikan etika jurnalisme dan kepentingan masyarakat dalam melaporkan informasi. Mereka harus memastikan bahwa informasi yang disajikan tidak merugikan individu atau kelompok tertentu, dan memperhatikan privasi dan hak individu.


Selain itu, media dan jurnalis juga harus memperhatikan isu-isu yang penting bagi masyarakat, seperti lingkungan, hak asasi manusia, kesehatan, dan keadilan sosial. Mereka harus menjadi penjaga dan pengawal masyarakat, dan mengambil peran aktif dalam mendorong perubahan sosial dan politik yang positif.


Pada akhirnya, Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun 2023 harus dijadikan momen refleksi dan aksi bagi seluruh wartawan dan penggiat jurnalisme di seluruh dunia. Mereka harus terus memperjuangkan kebebasan pers dan menjunjung tinggi etika jurnalisme yang bertanggung jawab. Pemerintah dan masyarakat juga harus memberikan dukungan dan perlindungan yang tepat bagi kebebasan pers, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat, terpercaya, dan bermanfaat bagi kepentingan bersama.


Saat ini, kebebasan pers masih menjadi isu yang kontroversial dan diuji di banyak negara di seluruh dunia. Namun, dengan terus memperjuangkan kebebasan pers dan mendorong perubahan sosial dan politik yang positif, kita dapat memastikan bahwa kebebasan pers tetap terjaga dan menjadi pondasi penting bagi masyarakat yang demokratis dan terbuka.


Oleh :

Muhammad Fauzan (Kabid MK Pikom IMM Fisip Periode 2022-2023)



Perempuan dalam Budaya Patriarki dan Pengaruh Betty Friedan serta Feminisme Gelombang Kedua

Budaya patriarki adalah suatu struktur sosial yang memberikan kekuasaan utama untuk laki-laki dan menetapkan perempuan dalam posisi subordin...