Budaya patriarki adalah suatu struktur sosial yang memberikan kekuasaan utama untuk laki-laki dan menetapkan perempuan dalam posisi subordinat. Di batasi dalam peran peran tradisional yang berkaitan dengan rumah tangga dan pengasuhan anak hal ini menyebabkan ketidak setaraan gender yang signifikan dalam berbagai bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
Pengaruh Betty friedan adalah salah satu tokoh utama dalam feminisme gelombang ke 2 Yang berlangsung dari awal tahun 1960-an dan berlanjut hingga 1980-an. Gerakan ini berfokus pada isu-isu yang lebih luas seperti hak reproduksi, kesetaraan di tempat kerja,dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan .
Feminisme gelombang kedua juga memperjuangkan perubahan mengenai kebijakan publik dan undang-undang yang lebih adil bagi perempuan, termasuk hak atas oborsi, penghapusan diskriminasi gender di tempat kerja,dan perlindungan hukum terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Gerakan ini berusaha untuk mendobrak hambatan terhadap struktural yang membatasi perempuan untuk mempromosikan kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam konteks budaya patriarki, feminisme gelombang kedua sangat berperan penting dalam menciptakan suatu perubahan sosial dan mengadvokasikan hak-hak perempuan. Betty Friedan membantu membuka jalan bagi diskusi yang lebih luas mengenai gender, peran sosial,dan keadilan bagi setiap perempuan di seluruh dunia.
Bukan hanya Betty friedan,tetapi para peneliti lainnya menyatakan bahwa feminisme , adalah gerakan yang kompleks dan multifaset. Pandangan dari Simone de Beauvoir, Betty Friedan, bell hooks, Judith Butler, dan Nancy Fraser menunjukkan betapa beragamnya isu-isu yang dihadapi oleh perempuan dan bagaimana pendekatan yang berbeda dapat saling melengkapi dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Dari eksistensialisme hingga interseksionalitas, dari teori queer hingga analisis ekonomi, setiap perspektif memberikan kontribusi penting dalam memahami dan mengatasi penindasan yang dialami oleh perempuan. Dengan mempelajari dan menghargai berbagai pandangan ini, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua gender.
Galo Purwaty (Direktur SKI jilid VIII)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar