Kamis, 06 November 2025

 

Ondy Fitrah

Dept. Bidang Kader PK IMM FISIP 2025-2026

Div. Kajian Kebangsaan SKB


Masalah pendidikan di Indonesia adalah isu yang kompleks dan multidimensional. Inti dari isu tersebut adalah ketimpangan dalam akses pendidikan antara kota dan desa. Sekolah yang berlangsung di luar jangkauan wilayah pimpinan sering menghadapi masalah dengan befacilities, guru yang berkualitas, dan layanan belajar yang memadai. Hal ini, pada gilirannya, tidak memungkinkan pendidikan yang seimbang dan berkualitas di seluruh Indonesia.

Sebagai tambahan, kualitas guru juga perlu menjadi perhatian utama. Masih terbatasnya kesempatan bagi guru untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional yang berkesinambungan juga membuat sebagian guru masih belum mampu menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Hal ini langsung menyebabkan mutu pembelajaran dan prestasi siswa menjadi rendah.

Selain itu, sistem kurikulum juga masih menghadapi kritik, terkait relevansi materi yg diajarkan dengan tuntutan era digital dan pasar kerja yg terus berkembang. Pendidikan di Indonesia juga perlu menyesuaikan dengan konten dan metode pengajaran agar peserta didik dapat mengembangkan kompetensi, seperti kreativitas dan literasi digital.

IMMawati di Era Transformasi: Memperkuat Identitas dan Peran Sosial



Riska Yanti
Sekretaris Bidang IMMawati PK IMM FISIP 2025-2026
Alumni SKB IX


Di tengah derasnya arus perubahan, Immawati kini menghadapi tantangan besar: bagaimana tetap menjadi muslimah yang berilmu, berdaya, dan berkarakter, tanpa kehilangan akarnya pada nilai-nilai Islam dan identitas immawatinya. Dunia digital yang serba cepat, modernisasi, dan budaya global menuntut Immawati tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritualitas dan sosialitasnya.

Immawati masa kini tak hanya hadir di forum-forum kajian, tetapi juga harus mampu mengambil peran nyata di masyarakat. Para perempuan muda  diharapkan menjadi penggerak perubahan, mampu menyuarakan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan secara santun, kritis, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.

Gerakan Immawati harus relevan dengan konteks terkini. Isu-isu seperti literasi digital, kepedulian lingkungan, kesehatan mental, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan keterlibatan sosial-politik telah menjadi ranah perjuangan baru. Dalam konteks ini, Immawati harus mampu menghadirkan Islam yang ramah, terbuka untuk berdialog, dan mampu menjawab kebutuhan generasi mendatang.

Lebih dari sekadar organisasi, Immawati adalah ruang pembentukan identitas tempat perempuan belajar memimpin, berpikir kritis, dan menebar manfaat. Melalui semangat kenabian, Immawati perlu terus menghidupkan kembali nilai-nilai amar ma'ruf nahi munkar dengan cara-cara yang kreatif dan berorientasi solusi.

Kinilah saatnya Immawati berdiri sebagai simbol perempuan muda Muslim yang progresif: teguh pada prinsip, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan keimanan dan kecerdasannya.

 

  Ondy Fitrah Dept. Bidang Kader PK IMM FISIP 2025-2026 Div. Kajian Kebangsaan SKB Masalah pendidikan di Indonesia adalah isu yang kompleks ...