Vini,vidi,vici
(Saya datang, saya melihat, saya telah menaklukkan)
-Julius Caesar-
Singgasana kekuasaan itu bak seberkas cahaya yang begitu terang dan menyilaukan.
Terangnya bisa memberi harapan pada mereka yang putus asa, tapi panasnya juga bisa memanggang mereka yang tak terbiasa.
Seperti hari-hari ini, matahari kekuasaan sudah terbit tanpa kembaran dan tiada tantangan. Orang-orang mulai mematut-matut diri. Partai-partai tiba-tiba jadi begitu jinak. Jadwal-jadwal musyawarah, kongres dan muktamar disesuaikan demi menyambut penyusunan kabinet dan koalisi pemerintahan.
Indonesia di musim kemarau yang bakal panjang, jadi terlihat begitu indah. Tapi tahukah kalian ancaman besar dibalik ketenteraman itu?Kekuasaan tanpa oposisi!
Presiden terpilih, Ketua DPR yang hampir pasti dari PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu 2019 (saya menduga akan dijabat Puan Maharani), Ketua MPR kemungkinan besar oleh tokoh Partai Golkar yang koalisi pemerintah, lalu jabatan-jabatan lain yang direstui penguasa.
Pada titik ini, oposisi politik mesti direvitalisasi sebagai gerakan yang lebih terorganisasi dan kritik secara terus menerus mesti ditujukan terutama kepada penguasa yang memiliki sumber daya lebih besar memanipulasi kesadaran politik warga. Maka pilihan yang paling masuk akal bagi kelompok progresif dalam pemilu mendatang adalah memboikotnya.
-Busri, Departemen RPK PIKOM IMM FISIPOL 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar