Sexisme adalah prasangka dan diskriminasi yang didasarkan pada gender. Seringkali di lingkungan sekitar kita menormalisasikan hal-hal yang semestinya dapat di kritisasi. Gender merupakan sebuah peran atau tanggung jawab dari seorang laki-laki dan perempuan yang berdasarkan hasil kontruksi sosial.
Salah satu contoh hasil penelitian yoursay.id masyarakat yang bermukim di daerah pesisir Madura, para orang tua berpendapat bahwa tidak ada gunanya memberikan akses pendidikan bagi anak perempuan hingga ke perguruan tinggi. Sebab, nantinya mereka akan menikah dan ikut dengan suami yang bekerja sebagai nelayan. Karena pemikiran itulah banyak terjadi pernikahan dini khususnya pada Perempuan yang berasal dari keluarga miskin. Belum lagi harganya yang sangat elit untuk ekonomi yang sangat sulit.
Namun yang membuatnya dilematis sampai sekarang ini dikarenakan, perempuan ketika berada di jenjang pendidikan yang tinggi seringkali masih mendapatkan kecaman dari masyarakat atau diskriminasi karena hasil kontruksi sosial, seperti halnya setelah lulus kuliah S2 tidak laku-laku sehingga laki-laki merasa minder akan status dari perempuan itu sendiri, selain itu ketika selesai sarjana mereka tetap dituntut untuk bekerja sebaik mungkin, dsb. Lantas bagaimanakah perempuan ideal itu? Perempuan yang berpendidikan rendah seringkali dianggap sebelah mata sedangkan perempuan yang berpendidikan tinggi masih saja di salahkan. Rasa-rasanya posisi perempuan serba salah.
Harapan kami kedepannya perempuan-perempuan di luar sana dapat lebih leluasa mengekspresikan diri serta masyarakat luas juga dapat melihat bagaimana pendidikan di luar sana sehingga dapat membuka pemikiran mereka kedepannya.
Oleh :
Fitra Rahmayanti
Putri Wahyuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar