Dalam Kehidupan sehari-hari, manusia kerap kali diperhadapkan dengan konflik yang tanpa disadari selalu menjadi hal yang membuat bingung. Apakah konflik ini menjadi sebuah hal yang dapat menghancurkan manusia ataukah konflik justru dapat membangun sebuah peradaban manusia menjadi lebih baik.
Manajemen konflik merupakan sebuah usaha yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah, menghindari terjadinya konflik serta mengurangi resikoDan tidak mengganggu kinerja organisasi. Manajemen konflik merupakan suatu metode yang digunakan oleh pimpinan dalam memecahkan sebuah konflik atau permasalahan yang terjadi disekitar kita. Dalam kajian dasar-dasar ilmu sosial, konflik tidak disebutkan sebagai sebuah masalah namun konflik merupakan sebuah dinamika dalam kehidupan sosial masyarakat.
Pandangan tradisional dalam manajemen konflik, konflik merupakan sebuah hal yang harus dihindari karena dalam pandangan ini menyatakan bahwa konflik merupakan suatu hal yang buruk, negatif, merugika dan harus dihindari. Dalam pendekatan pandangan kedua yaitu hubungan manusia konflik merupakan peristiwa yang wajar dalam semua kelompok dan organisasi. Hal ini dikarenakan dalam pendekatan pandangan hubungan manusia konflik merupakan suatu hal yg tidak dapat terelakkan yang tidak dapat disingkirkan, dan dengan hadirnya konflik masyarakat bisa saja mendapatkan manfaat ataupun justru malah sebaliknya.
Dalam pendekatan pandangan ketiga atau INTERAKSIONIS konflik merupakan sesuatu hal yang didisain secara khusus atau terstruktur guna memotivasi anggotanya untuk berinovasi, inisiatif dan kreatif dalam menjalankan sebuah organisasi. Konflik dapat berdampak pada sebuah pengrusakan atau kehancuran dan juga konflik dapat berdampak sebagai sebuah hal yang membangunan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengelola konflik ialah, pertama dengan menggunakan sistem persaingan yang dimana sistem persaingan lebih mengedepankan bagaimana konsep tujuan secara individu dibandingkan dengan konsep persaudaraan dan kemanusiaan. Yang kedua dengan menggunakan cara akomodasi yang mengedepankan hubungan kemanusia atau dalam istilah lain tidak ada pihak yang dirugikan dari konflik yang terjadi.
Ketiga dengan menggunakan cara kompromi yang kedua belah pihak melakukan sebuah proses persetujuan ataupun kesepakatan untuk sama-sama menguntungkan, dan yang keempat dengan menggunakan cara kolaborasi yang menyatukan pandangan serta kekompakan untuk dapat meraih sebuah keuntungan yang jauh lebih besar. Konsep kolaborasi sering kita jumpai diberbagai kalangan organisasi hari ini, sebab cara ini memang betul-betul dapat memberikan keefektifan dalam menuju tujuan bersama.
Jadi, ketika kita membandingkan apakah konflik ini dapat menjadi sebuah kehancuran dalam sebuah organisasi atau justru malah sebaliknya? Semua tergantung bagaimana manusia dapat melihat konflik itu, apakah konflik itu sebagai sebuah hal yang negatif seperti yang dijelaskan dalam pandangan tradisional atau konflik sebagai sebuah hal yang dapat membangun seperti yang dijelaskan oleh pendekatan pandangan INTERAKSIONIS.
Aldi - Departemen Bidang TKI PIKOM IMM FISIP Periode 2023-2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar