Senin, 05 Februari 2024

Merefleksi Kisah inspiratif perjuangan Raden Adjeng Kartini dan Khadijah dalam memperjuangkan hak perempuan

  Raden Adjeng Kartini dan Khadijah adalah dua sosok perempuan yang memiliki peran penting dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Kartini adalah seorang tokoh perempuan asal Indonesia yang dikenal sebagai pelopor gerakan emansipasi perempuan di Indonesia. Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW yang juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan pemimpin masyarakat. Keduanya tokoh ini memiliki banyak kesamaan dalam perjuangannya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Keduanya sama-sama berasal dari keluarga bangsawan dan memiliki akses terhadap pendidikan. Keduanya juga sama-sama memiliki cita-cita untuk memajukan derajat perempuan.

Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan melalui tulisan-tulisannya. Ia menulis surat kepada teman-temannya di Belanda untuk berbagi pemikirannya tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan dan kesetaraan gender. Khadijah memperjuangkan hak-hak perempuan melalui tindakannya. Ia menjadi seorang pengusaha sukses yang mampu menghidupi keluarganya dan juga menjadi pemimpin masyarakat yang disegani. Meskipun memiliki banyak kesamaan, kedua tokoh ini juga memiliki perbedaan. Kartini berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk dari keluarga dan masyarakat. 

Khadijah berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di Arab Saudi pada masa awal Islam. Ia menghadapi tantangan dari tradisi dan budaya yang masih sangat patriarki terhadap perempuan. Meskipun berbeda dalam konteks perjuangannya, Kartini dan Khadijah tetaplah sosok inspiratif yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan perempuan di dunia. Perjuangan mereka telah membuka jalan bagi perempuan untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan laki-laki.

Kartini dan Khadijah juga sama-sama menghadapi tantangan dalam perjuangannya. Kartini menghadapi tantangan dari budaya patriarki yang masih kuat di Indonesia pada masanya. Khadijah menghadapi tantangan dari masyarakat Arab yang masih menganggap perempuan sebagai makhluk yang inferior

Kartini dan Khadijah sama-sama menyadari pentingnya pendidikan bagi perempuan karena pendidikan akan memampukan perempuan untuk mengembangkan diri dan meraih cita-citanya. Kartini dan Khadijah sama-sama berjuang untuk kesetaraan gender. Dengan kesadaran bahwa perempuan harus memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan politik.perempuan harus memiliki peran aktif dalam masyarakat. 

Kedua tokoh yang hebat perempuan, menunjukkan bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin, pengusaha, dan tokoh masyarakat yang berpengaruh. Gerakan Kartini dan Khadijah memiliki pengaruh yang besar bagi kemajuan perempuan di Indonesia. Kartini telah menginspirasi perempuan Indonesia untuk menuntut hak-hak mereka, sedangkan Khadijah telah memberikan teladan bagi perempuan dalam bidang kepemimpinan dan entrepreneurship.

Perjuangan mereka mengajarkan kepada kita bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan, bekerja, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Dari keteguhan hati Kartini dan Khadijah dalam menghadapi  tantangan budaya patriarki yang masih kuat di Indonesia pada masanya dan tantangan masyarakat Arab yang masih menganggap perempuan sebagai makhluk yang inferior. Perjuangan keduanya telah membuka jalan bagi perempuan untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan laki-laki. Perjuangan mereka juga telah menginspirasi perempuan di seluruh dunia untuk terus maju dan meraih cita-citanya.



Oleh :

GALO PURWATIY

Departemen Bidang Hikmah PKP, Direktur keuangan SKB 10, Direktur SKI 8



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan dalam Budaya Patriarki dan Pengaruh Betty Friedan serta Feminisme Gelombang Kedua

Budaya patriarki adalah suatu struktur sosial yang memberikan kekuasaan utama untuk laki-laki dan menetapkan perempuan dalam posisi subordin...