Minggu, 24 November 2024

PERAN PEREMPUAN DI DUNIA POLITIK

AULIA NURUL FADHILLAH
(DEPARTEMEN BIDANG IMMAWATI)

Pernyataan tentang “Politik Bukanlah Untuk Perempuan” merupakan isu yang telah ada sejak lama dan memiliki dampak yang signifikan dalam membatasi peran perempuan. Akibatnya, perempuan mengalami marginalisasi dalam politik, bahkan dalam kegiatan politik yang paling kecil sekalipun. Ketika politik hanya dipahami sebagai kegiatan yang berhubungan dengan “Kekuatan”,  hal ini menyebabkan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Ketidakadilan gender merupakan konsekuensi dari struktur politik yang kurang memperhatikan kepentingan perempuan di ranah publik. Memperjuangkan keterlibatan perempuan di ranah publik akan menciptakan wajah politik yang lebih inklusif terhadap perempuan. Dalam hal kesetaraan gender pada perempuan dalam dunia politik merupakan perjuangan panjang yang terus dan tetap dilakukan oleh perempuan di seluruh dunia. 

Keterlibatan perempuan dalam ranah politik bukan hal yang baru. Dalam sejarah perjuangan perempuan, partisipasi perempuan dalam pembangunan, telah banyak kemajuan yang telah dicapai terutama di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan bidang pemerintahan. Alasan perempuan untuk ikut di pemerintahan sangat penting untuk mewakili suara perempuan agar kebijakan yang dibuat ikut memperhatikan kepentingan perempuan juga. Perempuan memiliki peran penting dalam dunia politik dan dapat berperan aktif dalam ranah politik. Salah satu peran perempuan yang sangat penting yaitu dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan. Dengan adanya keterlibatan atau bentuk partisipasi perempuan dalam politik memiliki dampak yang cukup besar, seperti halnya dengan memperjuangkan segala hak yang patut diperjuangkan. 

Dari segi Hak Asasi Manusia, perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki. Keduanya memiliki hak, kedudukan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh kesehatan, pendidikan, pekerjaan, hak untuk hidup, hak kemerdekaan pikiran, hak untuk tidak disiksa, hak untuk berserikat, dan berbagai hak yang dilindungi oleh hukum. Tetapi, akan selalu ada tantangan dalam keterlibatan perempuan di ranah politik yaitu salah satunya pada Norma Sosial dan Budaya, patriarki yang masih kuat terutama pada masyarakat Indonesia seringkali menempatkan perempuan pada posisi subordinat atau tunduk pada sesuatu yang lain, sehingga menghambat partisipasi atau keterlibatan politik mereka. 

Hal yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala hambatan atau tantangan terkait persoalan tentang berpartisipasinya perempuan dalam dunia politik yaitu dengan memberikan dukungan serta segala kebijakan.  Merubah Norma Sosial dengan menentang patriarki, karena partisipasi aktif perempuan dalam politik dapat membantu menghancurkan stereotip gender dan menantang struktur kekuasaan patriarkal yang telah bertahan lama. Dan membuka ruang bagi generasi muda, keberadaan perempuan sebagai pemimpin politik dapat menjadi role model bagi generasi muda, terutama perempuan untuk berani bermimpi dan berkarier di bidang politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dari Layar ke Kehidupan Nyata : Efek Catcalling Digital pada Kesehatan Mental Perempuan”

 FATIMAH AZZAHRA (Direktur SKI Jilid IX)   Di era digital saat ini, Interaksi sosial telah bergeser ke platform-platform online. Namun, bers...