Minggu, 13 Juli 2025

Feminisme Interseksional: Memahami Perbedaandan Gerakan Perempuan


Oleh: Ila Armila, Anggota Unit Edukasi Literasi VIII

Feminisme interseksional adalah sebuahpendekatan yang mendalam dan komprehensif dalammemahami ketidaksetaraan gender dengan menyorotibagaimana berbagai identitas sosial dan pengalamanhidup saling berinteraksi untuk membentukpengalaman perempuan dalam masyarakatKonsepinterseksionalitas pertama kali diperkenalkan oleh Kimberlé Crenshaw pada tahun 1989 sebagai carauntuk menggambarkan bagaimana diskriminasiterhadap perempuan tidak hanya berhubungan denganjenis kelamin merekatetapi juga dengan faktor-faktorlain seperti raskelas sosialorientasi seksualdisabilitas, agama, dan banyak aspek identitas lainnyaDengan kata lain, feminisme interseksionalmenekankan bahwa perjuangan untuk kesetaraangender tidak dapat dipisahkan dari perjuangan untukkesetaraan dalam berbagai dimensi kehidupan yang lain, karena setiap individu memiliki pengalaman unikyang terbentuk dari pertemuan berbagai identitassosial ini.

Pada intinyafeminisme interseksional mengakuibahwa tidak ada satu pengalaman perempuan yang tunggalSetiap perempuan memiliki identitas yang kompleks yang memengaruhi cara merekadiperlakukan dan cara mereka mengalami penindasanSebagai contohperempuan kulit hitam di Amerika Serikat atau perempuan miskin mungkin mengalamipenindasan yang berbeda dibandingkan perempuankulit putih dari kelas sosial lebih tinggiMerekamungkin menghadapi diskriminasi rasialekonomiatau bahkan kekerasan yang lebih intens, yang seringkali diabaikan dalam pendekatan feminisme yang lebihtradisional yang cenderung fokus pada pengalamanperempuan kulit putihheteroseksual, dan berkelasmenengah ke atasDengan memusatkan perhatianpada interseksionalitasfeminisme mengajak kitauntuk melihat lebih luas bagaimana perjuangan untukkesetaraan gender harus melibatkan dan mengakomodasi berbagai pengalaman hidup yang berbeda.

Feminisme interseksional tidak hanya berbicaratentang penindasan gender, tetapi juga bagaimanaberbagai bentuk ketidaksetaraan seperti raskelasorientasi seksualdisabilitas, dan identitas lainnyabekerja secara bersamaan dan saling memperkuat satusama lain. Sebagai contohperempuan yang berasaldari keluarga miskin tidak hanya terhambat oleh ketidaksetaraan gender, tetapi juga oleh kesulitanekonomi yang membatasi akses mereka terhadappendidikanperawatan kesehatanatau pekerjaan yang layakBegitu juga perempuan dengan disabilitas yang tidak hanya menghadapi tantangan terkait aksesibilitasfisiktetapi juga sering kali terpinggirkan dalamdiskusi tentang pemberdayaan perempuankarenagerakan feminis yang lebih dominan sering kali lebihfokus pada isu-isu yang dihadapi oleh perempuantanpa disabilitas. Dalam hal inifeminismeinterseksional mengajak kita untuk melihat bagaimanalapisan-lapisan ketidaksetaraan ini menciptakanpengalaman hidup yang berbedaserta bagaimanaperempuan dengan identitas yang lebih kompleksharus diberdayakan dengan cara yang lebih inklusif.

Salah satu kontribusi penting dari feminismeinterseksional adalah menyadarkan kita bahwaperjuangan untuk kesetaraan tidak hanya berlakudalam konteks perempuan dalam hubungan denganlaki-lakitetapi juga dalam hubungannya denganstruktur kekuasaan yang lebih luas dalam masyarakatMisalnyaperempuan dari ras atau etnis tertentumungkin menghadapi kebijakan yang tidak hanyamendiskriminasi mereka berdasarkan jenis kelamintetapi juga berdasarkan latar belakang rasial ataukebudayaan mereka. Di banyak negara, kebijakandiskriminatif terhadap perempuan imigran atauperempuan pribumi menjadi contoh bagaimana sistemkekuasaan yang lebih besarseperti negara ataumasyarakat yang lebih luasberperan dalammemperkuat ketidaksetaraan gender. Oleh karena itufeminisme interseksional menuntut kita untukmempertanyakan struktur sosial dan kebijakan yang seringkali mengabaikan realitas kompleks yang dihadapi oleh perempuan dari berbagai latar belakang.

Selain itufeminisme interseksional juga mengajak kita untuk mengeksplorasi peran pentingsolidaritas antarperempuan yang datang dari berbagailatar belakangMeskipun perjuangan perempuansering kali didorong oleh tujuan yang sama yaitukesetaraan dan keadilan realitas menunjukkan bahwaperempuan yang berasal dari kelas sosial atau ras yang berbeda mungkin memiliki prioritas yang berbedadalam hal perjuangan merekaSebagai contohperempuan pekerja yang berjuang untuk hak-hakpekerja dan kondisi kerja yang lebih baik mungkinmemiliki pengalaman dan perspektif yang sangatberbeda dengan perempuan yang berjuang untuk hak-hak reproduksi atau hak-hak atas tubuh merekaFeminisme interseksional mengajarkan bahwa untukmencapai keadilan sosial yang sejatiperempuan dariberbagai latar belakang harus bekerja bersama untukmembangun solidaritas yang memperhitungkan dan mengakomodasi perbedaan mereka.

Namunmeskipun feminisme interseksionalmenawarkan perspektif yang lebih inklusifpendekatan ini juga menghadapi tantangan. Salah satutantangan terbesar adalah bagaimana menyatukanberbagai kelompok perempuan dengan pengalamanyang sangat beragamTerkadangisu-isu yang dihadapi oleh perempuan dari latar belakang yang berbeda sangat berbeda, dan ini bisa menyebabkankesulitan dalam menyatukan tujuan yang berbedadalam satu gerakan feminisMisalnyaada keteganganantara perempuan yang berjuang untuk hak reproduksimereka dan perempuan yang berfokus pada hak-hakpekerja atau hak-hak perempuan dari kelompokminoritasKetegangan semacam ini menunjukkanbahwa untuk membangun gerakan feminis yang lebihinklusif dan efektifperlu ada ruang untuk dialog yang konstruktif dan saling mendengarkan di antaraperempuan dengan berbagai pengalaman hidup.

Selain ituada pula tantangan dalam halbagaimana memahami dan memanfaatkan kekuataninterseksionalitas itu sendiriInterseksionalitas bukanhanya tentang mengenali perbedaantetapi juga tentang memahami bagaimana ketidaksetaraan inisaling berinteraksi dalam membentuk pengalamanhidup seseorang. Ini membutuhkan analisis yang lebihmendalam dan kritis terhadap struktur sosial yang adaserta bagaimana cara-cara di mana ketidaksetaraan initumpang tindih dapat dikoreksi dalam kebijakansosialpendidikanekonomi, dan hukum. Di banyaktempatgerakan feminis yang berbasis interseksionalbelum sepenuhnya mendapat dukungan yang memadaiuntuk berkembangterutama ketika ia menghadapisistem sosial dan politik yang lebih besar yang belumsepenuhnya siap menerima perubahan radikal dalamcara pandang terhadap gender, ras, dan kelas.

Pada akhirnyafeminisme interseksionalmengajarkan bahwa gerakan perempuan tidak bisadipahami dalam kerangka yang sempit dan tunggalIamenuntut kita untuk melihat lebih jauh dari sekadargender, untuk mengenali kompleksitas identitas dan pengalaman hidup perempuan yang sangat beragam. Gerakan feminis yang benar-benar inklusif adalahgerakan yang mengakui dan merayakan perbedaanserta berusaha menciptakan dunia yang lebih adil bagisemua perempuantanpa memandang latar belakangraskelasatau identitas lainnyaDengan memahamiinterseksionalitaskita dapat menciptakan perubahanyang lebih mendalam dan menyeluruh dalam upayakita untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.

Note : "Feminisme interseksional mengajarkan kitabahwa kesetaraan bukanlah tentang menyamakantetapi merayakan perbedaan dan memberikan ruangbagi setiap perempuan untuk berdiri dengan suaramereka sendiriapapun latar belakangnya. Kita tidakbisa berbicara tentang kebebasan tanpa mengakuibahwa setiap perempuan memiliki perjuangan yang berbeda."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terdapat Studi Kasus mengenai Marina Abramović – dalam karyanya Seni Tubuh sebagaiMedium Ekspresi dan Kritik,

    Marina Abramović,  dikenal   sebagai   seniman   performans   asal  Serbia,  dikenal   sebagai   pelopor   seni   tubuh  (body  art). Da...