Jumat, 26 Desember 2025

Realitas kebangsaan kita hari ini tengah menghadapi guncangan hebat yang tidak hanya bersumber dari ketidakpastian ekonomi global, tetapi juga dari krisis integritas di jantung kekuasaan yang kian menjauh dari etika publik. Kita menyaksikan bagaimana kebijakan yang lahir sering kali bersifat transaksional dan mengabaikan suara-suara dari akar rumput, menciptakan jurang pemisah yang lebar antara elit pengambil keputusan dengan rakyat yang sedang berjuang di tengah himpitan biaya hidup. Komersialisasi hak-hak dasar—mulai dari pendidikan yang semakin mahal hingga akses kesehatan yang birokratis—menunjukkan bahwa negara sedang perlahan kehilangan jati dirinya sebagai pelindung kaum mustad’afin.

​Di sisi lain, percepatan disrupsi digital yang tidak dibarengi dengan pemerataan literasi dan infrastruktur justru melahirkan bentuk ketidakadilan baru: marginalisasi terhadap mereka yang tidak memiliki akses teknologi. Pendidikan dan lapangan kerja kini seolah hanya milik mereka yang mampu membeli fasilitas, sementara generasi muda di pelosok negeri terjebak dalam stagnasi harapan karena kurikulum kita masih terpaku pada nalar industri masa lalu yang mekanistik. Tanpa adanya keberanian untuk melakukan otokritik terhadap sistem yang hegemonik ini, kita hanya akan membiarkan masa depan bangsa ini tergadaikan oleh pragmatisme kekuasaan yang tuna-moral.

​Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah gerakan restorasi menyeluruh yang dimulai dari penguatan basis intelektual dan keberanian moral setiap kader bangsa. Kita membutuhkan reformasi struktural yang menempatkan keadilan sosial di atas kepentingan golongan, serta transformasi metode pembelajaran yang mampu memanusiakan manusia secara utuh di tengah gempuran algoritma teknologi. Sudah saatnya kita merumuskan kembali arah perjuangan yang lebih inklusif, mencerahkan, dan berpihak pada kebenaran, agar kita tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan peradaban Indonesia yang bermartabat dan berdaulat di masa depan.


Najwa Aidul

Alumni SKI Jilid X

Dept. Bidang SPM PK IMM FISIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Realitas kebangsaan kita hari ini tengah menghadapi guncangan hebat yang tidak hanya bersumber dari ketidakpastian ekonomi global, tetapi ju...