Senin, 11 Desember 2023

Tidak Hanya Ceremony, Tetapi Refleksi Sistem dan Tatanan Lembaga Pemberantasan Korupsi



Hari anti Korupsi menjadi momentum penting untuk merefleksikan dampak korupsi terhadap masyarakat dan menggalang dukungan untuk melawan praktik tersebut. Korupsi bukan hanya masalah hukum tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik dan merugikan pembangunan serta merusak moralitas sosial.

Seperti yang kita ketahui bahwasannya tindakan korupsi mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan dan dana publik. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan sektor publik lainnya sering kali dialihkan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal tersebut berdampak langsung pada masyarakat, terutama yang berada di tingkat ekonomi rendah. 

Selain itu, korupsi juga menciptakan ketidaksetaraan yang lebih besar dalam distribusi daya. Proyek-proyek yang seharusnya memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat sering kali dimanfaatkan oleh segelintir individu atau kelompok yang memiliki hubungan dengan pejabat pemerintah. Korupsi juga merusak sistem kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah. Ketika para pelaku korupsi tidak diadili atau menerima hukuman yang ringan, hal ini menciptakan lingkungan di mana tindakan korupsi wajar dan dapat diterima. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa akibatnnya yahh integritas lembaga lembaga publik tergerus, dan masyarakat kehilangan keyakinan dalam proses demokratisasi.

Penting untuk diketahui bahwasannya korupsi bukan hanya masalah finansial tetapi juga moral. Pemerintah yang kemudian terlibat dalam tindakan korupsi secara tidak langsung mengirimkan pesan bahwasannya norma-norma etika dapat diabaikan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini menciptakan suasana dimana rasa tanggung jawab dan moralitas tidak dihargai. Tidak transparan dan kurangnya akuntabilitas dalam penggunaan dana publik menjadi pendorong utama korupsi.

Oleh karna itu, reformasi dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum diperlukan agar pelaku korupsi dapat diadili tanpa pandang bulu. Sanksi yang tegas dan penegakan hukum yang adil menjadi kunci untuk memberantas korupsi. Selain itu penting untuk memperkuat lembaga lembaga anti korupsi dan memperbaiki sistem hukum serta mendorong budaya transparansi. Dengan begitu kita dapat berharap adanya perubahan yang positif dalam tata kelola pemerintahan dan membangun negara yang lebih adil dan berkelanjutan. 

Jadi harus diketahui pula bahwasannya Hari Anti Korupsi bukan hanya sekedar seremoni, Tetapi harus menjadi kesempatan untuk merefleksikan, merencanakan dan bertindak dalam upaya melawan tindakan korupsi.


SULFIKA

Departemen Bidang IMMawatiS

ekretaris Devisi Kajian Sekolah Kebangsaan X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan dalam Budaya Patriarki dan Pengaruh Betty Friedan serta Feminisme Gelombang Kedua

Budaya patriarki adalah suatu struktur sosial yang memberikan kekuasaan utama untuk laki-laki dan menetapkan perempuan dalam posisi subordin...